Purwakarta, 13 April 2018
Sebenarnya jika kita mau lebih teliti, tidak sedikit dampak buruk smartphone bagi anak anak terutama bagi mereka yang masih di usai dini. Namun banyak dari kita yang meskipun sudah menyadarainya tetap saja masih memberikan smarphone kita kepada mereka tanpa pengawasan.
Kebanyakan dari mereka masih melakukan hal itu dengan alasan karena tidak ingin kegiatannya terganggu oleh aktifitas sang anak. Mereka para orang tua biasanya mengisi smartphone mereka dengan berbagai game dan film dari bermacam macam aplikasi yang ada di internet.
Kaitannya dengan Kamtibmas, penggunaan smartphone yang memakai koneksi internet akan menampilkan beragam content yang baik dan tentu saja ada yang tidak baik, terutama jika mengambil tolak ukur dari anak sebagai usernya. Apabila hal ini tidak dibatasi maka khawatirnya content tersebut akan mepengaruhi cara berpikir anak menjadi tidak baik dan akhirnya akan menyebabkan fenomena sosial serta bukan tidak mungkin akan menjadi suatu tindak pidana.
Sadar akan fenomena ini Kepala Kepolisian Resort Purwakarta AKBP Twedi AB, S.Sos. S.I.K., MH mengerahkan anggotanya untuk memberikan penyuluhan tentang hal hal yang harus diperhatikan dalam memberikan gawai atau smartphone kepada anak.
Salah satu cara mengaplikasikan hal tersebut diatas adalah dengan mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk turun ke lapangan dan memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada masyarakat.
Hal ini setidaknya terlihat dari salah satu petugas Bhabinkamtibmas Polsek kota Purwakarta, Aiptu Supardi namanya, dimana ia baru baru ini melakukan pembinaan kepada anak anak usia dini di majelis Ta’lim At Taawun yang terletak di desa Maracang.
Pada kesempatan itu kebetulan disana sedang diadakan pengajian untuk anak anak usia dini, sehingga Pak Supardi mengambil tema yang pas untuk para audiencenya tersebut yang mayoritas merupakan anak anak.
Tema yang diangkat oleh Pak Supardi dalam kesempatan tersebut adalah tentu saja tentang bahaya Smartphone, namun dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak anak. Dikatakan olehnya, bahaya smartphone bisa terjadi jika smartphone tersebut digunakan secara berlebihan dan tanpa pengawasan yang ketat dari orang tua.
“Dari sisi kesehatan tentunya penggunaan hendphone yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mata.” ujar Pak supardi.
Secara lebih spesifik pria dengan pangkat Aiptu ini juga memberikan penekanan khusus mengenai penggunaan Handphone berbasis Android kepada para orang tua yang kebetulan juga berada disana untuk menunggu anaknya sampai dengan kegiatan mengaji selesai dilaksanakan.
“Saya harap para orang tua memberikan pengawasan yang ketat kepada para anak anaknya apabila bapak dan ibu disini harus memberikan Handphone kepada anaknya, kunci content content yang disinyalir menampilkan tampilan yang tidak layak dilihat oleh anak anak.” tegas Pak Bhabin desa Maracang kepada para orang tua.
Sementara itu ditempat terpisah Kapolres Purwakarta AKBP Twedi AB, memberikan apresiasi postif atas tindakan yang dilakukan oleh Aiptu Supardi karena telah memberikan penyuluhan kepada para anak anak usia dini berikut orang tuanya terkait dengan penggunaan Smartphone.
Ia menyatakan bahwa di dalam handphone terutama handphone yang berbasis android itu banyak sekali content content yang tidak layak untuk dilihat oleh anak anak, bahkan bisa jadi content bernada Pornographi dan juga radikalisme bisa masuk ke sana.
“Oleh karenanya saya berharap agar kegiatan yang telah dilakukan oleh Aiptu Supardi ini bisa dijadikan acuan atau contoh bagi yang lainnya untuk bersama sama lebih memberikan perhatian kepada anak, terutama untuk masalah penggunaan gawai atau gadget agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.” Tandasnya.
(dok. Humas Polres Purwakarta)
Komentar